Berikut adalah pernyataan tentang keseriusan pemerintah kota Bandung untuk Membuat Monorail
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher)
secara resmi meluncurkan (Soft launching) proyek Monorel Bandung Raya dalam
acara puncak HUT Jabar ke-69 De Syukron di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat
(19/9/2014).
Kegiatan tersebut ditandai dengan penyerahan miniatur monorel dari China
National Machinery Import and Export Corporation (CMC). Penyerahan miniatur
monorel dilakukan oleh Vice Presiden CMC Zhao Jun kepada Aher.
Selain itu, diserahkan pula sejumlah dokumen dari Pemprov Jabar kepada PT Jabar
Moda Transportasi yang merupakan joint venture perusahaan untuk Monorel Bandung
Raya. Jabar Moda Transportasi ini merupakan gabungan dari PT Jasa Sarana (JS)
sebagai BUMD yang mewakili Pemprov Jabar serta PT Sarana Infrastruktur Indonesia
(SII), anak perusahaan Panghegar Grup yang jadi partner CMC.
Dokumen yang diserahkan antara lain Pergub Rencana Induk Perkeretaapian di
Jabar. "Seharusnya kepala dan satu gerbong monorel sudah tiba, tapi karena
terkendala, baru bisa besok tampaknya monorel (mock up) bisa dihadirkan,"
ujar Heryawan.
Ia menyatakan, hadirnya mock up monorel merupakan bukti seriusnya Pemprov Jabar
menghadirkan moda transportasi yang baik untuk masyarakat. "Monorel adalam
moda transportasi yang ekonomis, terjangkau dan cepat dibandingkan moda
lainnya," katanya.
Aher pun menginginkan monorel Bandung Raya akan menjadi pelopor monorel di
Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Keselamatan Dirjen Perkerataapian Kementerian Perhubungan
Popik Montanasyah dalam sambutannya mengatakan bahwa monorel memang merupakan
pilihan yang tepat untuk mengatasi kemacetan di kawasan perkotaan seperti
Bandung.
Monorel adalah infrastruktur bermutu
untuk kemajuan pembangunan dan pertumbuhan yang merata.
Kebutuhan investasi besar membuat pemda sulit membangun monorel akibat
terbatasnya anggaran, sehingga butuh mitra untuk investasi.
"Dalam strategi pendanaan dan investasi diharapkan 70% swasta dan 30% dari
pemerintah. Seperti yang diatur dalam UU Perkeretaapian dimana Pemda bisa
menyelenggarakan perkeretaapian," jelasnya.
Ia meminta Pemprov Jabar bisa menempuh seluruh tahapan dengan baik mulai dari
tahapan rencana induk perkeretaapian, studi kelayakan, trase atau basic design,
DED, analisis AMDAL, perluasan lahan dan konstruksi.
"Semoga monorel ini mampu memberi manfaat bagi warga," tutupnya.
Proyek monorel Bandung Raya untuk tahap pertama ditargetkan rampung pada 2017
untuk rute Gedebage-Jatinangor-Tanjungsari. Namun total keseluruhan mencapai 5 trase yang targetnya
butuh 25 tahun untuk menyelesaikannya.
-Proyek Monorel Bandung Raya kini makin dekat dengan
kenyataan. Satu demi satu tahapan dilalui, mulai dari selesainya Peraturan
Gubernur (Pergub), rencana induk perkeretaapian, dan disetujuinya 5 trase
Monorel Bandung Raya.
Ditargetkan, trase pertama dengan jalur
Leuwipanjang-Gedebage-Jatinangor-Tanjungsari akan selesai Desember 2017.
"Perkembangan Monorel Bandung Raya, kami sudah menyelesaikan Pergub
rencana induk perkeretaapian sebagai turunan dari peraturan pemerintah tentang
tataran transportasi nasional. Kita juga sudah menuntaskan penyelesaian 5
trase," ujar Iwa Karniwa, Asda IV Administrasi yang juga penanggungjawab
pembangunan Monorel Bandung Raya Iwa Karniwa saat ditemui di ruang kerjanya di
Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa (16/9/2014).
Ia menuturkan, dari 5 trase yang telah disusun, yang pertama akan dikerjakan
yaitu trase 1 dengan jalur Leuwipanjang-Gedebage-Jatinangor-Tanjungsari.
"Satu trase sudah mengarah ke FS (Feasibility Study),
Gedebage-Jatinangor-Tanjungsari. Kita menggunakan konsultan internasional untuk
FS-nya," kata Iwa.
Selain itu, joint venture perusahaan untuk Monorel Bandung Raya ini juga sudah
terbentuk yaitu bernama PT Jabar Moda Transportasi.
Perusahaan ini gabungan dari PT Jasa Sarana (JS) sebagai BUMD yang mewakili
Pemprov Jabar, serta PT Sarana Infrastruktur Indonesia (SII), anak perusahaan
Panghegar Grup. Panghegar Grup ini yang akan menjadi partner China National
Machinery Import and Export Corporation (CMC).
"Nilai investasi trase pertama yaitu Rp 6
triliun, dengan panjang 29,8 km," tutur Iwa.
Trase pertama tersebut, ditargetkan akan selesai pada akhir Desember 2017.
"Kalau sesuai rencana, trase 1 itu akan selesai di Desember 2017,"
katanya.
Setelah selesai, trase selanjutnya akan segera digarap. "Setelah trase 1
itu belum tahu trase mana yang akan dibangun. Harus ada FS-nya dulu,"
tuturnya.
Namun Iwa mengatakan, bila trase 1 sudah selesai, maka pengerjaan trase lainnya
akan cepat menyusul.
"Karena kita akan punya pengalaman di trase pertama. Jadi trase
selanjutnya akan lebih cepat," katanya.
berikut adalah foto pembangunan monorail yang akan di buat oleh pemerintah kota Bandung